Sabtu, 29 Oktober 2011

konflik antara penjual dan konsumen

ada seorang konsumen yang membeli sebuah produk berupa alat ksehatan. awalnya memang pegawainya yang menawarkan dan berusaha membujuk sang konsumen agar membeli produknya tersebut, dan pada akhirnya konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan tersebut dan kemudian membeli. ketika barang tersebut sudah dibeli dan dipakai oleh konsumen tersebut, ternyata produknya tersebut kurang memuaskan (dalam arti disiniproduk tersebut rusak/cacat). Konsumen tersebutpun akhirnuya kembali ketempat barang itu dijual dan kemudian komplain kepada penjualnya, pertamanya penjual itu tidak percaya dan memberi alasan yang berbelit-belit,dengan melalui proses perdebatan yang sangat panjang dan setelah dicoba lagi ternyata ,memang benar produk tersebut rusak/cacat. penjual itupun kemudian meminta maaf dan memberi solusi dengan menggangti dengan produk lain yang sejenis. konsumen itu juga setuju dengan solusi yang ditawarkan penjual tersebut, dan akhirnya terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli(konsumen) tersebut, masalahnyapun dapat terselesaikan dengan baik.

Dari sudut etika bisnis menurut saya cara tersebut dibilang baik, karena dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan cepat antara produsen dan konsumen.

Minggu, 16 Oktober 2011

corporate social responsibilies (CSR)

Pengertian CSR :

CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan.
Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate community relations, dan community development.
Ditinjau dari motivasinya, keempat nama itu bisa dimaknai sebagai dimensi atau pendekatan CSR. Jika corporate giving bermotif amal atau charity, corporate philanthropy bermotif kemanusiaan, dan corporate community relations bernafaskan tebar pesona, maka community development lebih bernuansa pemberdayaan (Briliant dan Rice, 1988; Burke, 1988; Suharto,2007a).
Dalam konteks pemberdayaan, CSR merupakan bagian dari policy perusahaan yang dijalankan secara profesional dan melembaga. CSR kemudian identik dengan CSP (corporate social policy), yakni strategi dan roadmap perusahaan yang mengintegrasikan tanggung jawab ekonomis korporasi dengan tanggung jawab legal, etis, dan sosial sebagaimana konsep piramida CSR-nya Archie B. Carol (Suharto, 2007a) .
Dalam literatur pekerjaan sosial (social work), CSR termasuk dalam gugus Pekerjaan Sosial Industri, industrial social work atau occupational social work (Suharto, 2007a). Pekerjaan Sosial Industri mencakup pelayanan sosial internal dan eksternal.

Sumber : http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/CSRIntipesanJkt.pdf


Manfaat CSR Bagi Masyarakat :

Dalam menjalankan tanggungjawab sosialnya, perusahaan memfokuskan
perhatiannya kepada tiga hal yaitu (profit), masyarakat (people), dan lingkungan (planet). Perusahaan harus memiliki tingkat profitabilitas yang memadai sebab laba merupakan fondasi bagi perusahaan untuk dapat berkembang dan mempertahankan eksistensinya Dengan perolehan laba yang memadai, perusahaan dapat membagi deviden kepada pemegang saham, memberi imbalan yang layak kepada karyawan, mengalokasikan sebagian laba yang diperoleh untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, membayar pajak kepada pemerintah, dan memberikan multiplier effect yang diharapkan kepada masyarakat. Dengan memperhatikan masyarakat, perusahaan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara perusahaan melakukan aktivitas-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup dan kompetensi masyarakat diberbagai bidang. Dengan memperhatikan lingkungan, perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas hidup umat manusia dalam jangka panjang. Keterlibatan perusahaan dalam pemeliharaan dan pelestarian lingkungan berarti perusahaan berpartisipasi dalam usaha mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan. Dengan menjalankan tanggungjawab sosial, perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar laba jangka pendek, tetapi juga ikut berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan (terutama lingkungan sekitar) dalam jangka panjang.


Keuntungan Bagi Perusahaan :

Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dipandang sebagai aset strategis dan kompetitif bagi perusahaan di tengah iklim bisnis yang makin sarat kompetisi. CSR dapat member banyak keuntungan yaitu :
(1) Peningkatan profitabilitas bagi perusahaan dan kinerja
finansial yang lebih baik. Banyak perusahaanperusahaan besar yang mengimplementasikan program CSR menunjukan keuntungan yang nyata terhadap peningkatan nilai saham:
(2)Menurunkan risiko benturan dengan komunitas masyarakat sekitar, karena sesungguhnya substansi keberadaan CSR adalah dalam rangka memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri disebuah kawasan, dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun programprogram pengembangan masyarakat sekitar atau dalam pengertian kemampuan perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait:
(3)Mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat dipandang sebagai social marketing bagi perusahaan tersebut yang juga merupakan bagian dari pembangunan citra perusahaan (corporate image building). Social Marketing akan dapat memberikan manfaat dalam pembentukan brand image suatu perusahaan dalam kaitannya dengan kemampuan perusahaan terhadap komitmen yang tinggi terhadap lingkungan selain memiliki produk yang berkualitas tinggi. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak positif terhadap volume unit produksi yang terserap pasar yang akhirnya akan mendatangkan keuntungan yang besar terhadap peningkatan laba perusahaan. Kegiatan CSR yang diarahkan memperbaiki konteks korporat inilah yang memungkinkan alignment antara manfaat sosial dan bisnis yang muaranya untuk meraih keuntungan materi dan sosial dalam jangka panjang.

Sumber : http://fisip.uns.ac.id/publikasi/sp4_2_priyanto.pdf

Contoh Perusahaan :

- OGM (oil gas mining), perkebunan, pabrik-pabrik yang menghasilkan limbah, dan sebagainya. Merekalah yang selama ini gencar melakukan community relations. Bahkan sebagian besar anggaran komunikasinya adalah untuk CSR.
- Contoh yang paling terkenal adalah The Body Shop. Pendirinya, Anita Roddick, sejak awal memang mengaplikasikan ”green concept” dalam perusahaan penghasil kosmetik ini.

Sumber : http://vlisa.com/2008/04/07/mengintip-csr-di-indonesia/

Minggu, 09 Oktober 2011

Teori Etika

1. Etika Teleologi
Menitik beratkan pada tujuan dari suatu tindakan
a. Egoisme Etis
Tindakan yang bertujuan untuk kepentingan dirinya sendiri,
Contoh : pada saat kita mengantri, ada salah satu orang yang menyerobot gto ajah maju kedepan hanya karena ingin terlebih dahulu dilayanin tanpa peduli orang-orang yang sudah lama mengantri

b. Utilitarianisme
Menitik beratkan pada manfaat dari suatu tindakan
Contoh : dalam suatu organisasi mengadakan suatu kegiatan bakti sosial (Baksos) yang bertujuan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana pada suatu daerah


2. Deontologi
Tindakan yang menitik beratkan pada kewajiban
Contoh : kita melakukan pembayaran listrik pada PLN

3. Teori Hak
Merupakan aspek dari Deontologi karena hak dan kewajiban itu saling berhubungan. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama.
Contoh : ketika kita sudah memenuhi kewajiban kita untuk membayar listrik, hak kita adalah memperoleh penerangan dan mendapat pelayanan dari PLN dengan baik. Tapi jika hak kita tidak dapat dipenuhi, kita bias menuntut hak kita tersebut

4. Teori Keutamaan
Watak yang telah diperoleh oleh seseorang yang memungkinkan dia untuk melakukan tinadakan yang sesuai moral
Contoh : ketika menginginkan sesuatu seseorang itu bekerja sangat keras untuk mencapainya, dan mersa sangat tidak nyaman bila hanya berdiam diri begitu saja

Selasa, 04 Oktober 2011

menelaah suatu iklan

Iklan Deodorant Bodyspray


Media televisi dan iklan televisi terbukti merupakan media komunikasi yang paling efektif dan efisien sebagi media untuk informasi produk dan citra suatu perusahaan. Kelebihan-kelebihan dan kekuatan teknologis yang dimilikinya, memungkinkan tercapainya tingkat efektivitas dan efesiensi yang diharapkan oleh suatu perusahaan atau lembaga lainnya. Luasnya jangkauan televisi yang dapat ditempuh dalam waktu bersamaan secara serentak, pesan dan informasi yang disampaikan melalui televisi mampu menjangkau jutaan khalayak sasarannya.
Citra adalah dunia menurut persepsi manusia. Tanpa citra manusia akan selalu berada dalam suasana yang tidak pasti. Posisi perempuan dalam iklan ini digunakan sebagai obyek untuk menawarkan produk. Pada saat saya sedang menonton atau menyaksikan suatu iklan yang berupa Deodorant Bodyspay yang hampir sering ditayangkan oleh semua stasiun televisi. Disini saya menilai adegan iklan tersebut ada yang kurang pantas atau melanggar nilai yang ada di Negara kita. Iklan tersebut saya perhatikan tidak menonjolkan kualitas dari produknya, tetapi malah iklan tersebut lebih menonjolkan para model pria dan wanita yang beradegan kurang pantas.
Maka dari itu saya ingin berpendapat dan mengasih saran untuk iklan tersebut agar sesuai dengan nilai yang ada di Negara kita, dan patut di tayangkan kepada masyarakat agar dapat diterima oleh semua umur. Dan para konsumen atau masyarakat tertarik untuk menkonsumsi produk tersebut, sehingga dapat dikonsumsi dari kalangan remaja hingga dewasa. Karena menurut saya sebuah Deodorant Bodyspray itu sekarang sangat penting untuk membantu kita dalam beraktivitas atau jadwal yang sangat padat agar membantu kita supaya tidak berkeringat dan bau badan.
Dalam berinteraksi dengan individu lainnya pun kita bisa lebih leluasa atau nyaman dengan kita tidak menimbulkan bau badan atau keringat yang berlebih, sehungga kita dapat berbaur dengan individu lainnya. Maka dari itu Deodorant sangat penting di konsumsi oleh masyarakat kita jaman sekarang yang rata-rata beraktivitas sangat padat.
Produsen yang memproduksi produk inipun sangat berperan dalam menyediakan produk-produk yang diperlukan oleh masyarakat, misalnya untuk remaja yang aktivitasnya lebih banyak di luar gedung, menggunakan Deodorant khusus, dan untuk para wanita yang menginginkan tubuh atau badannya tidak berbau produsen menyediakn produk khusus juga. Jadi dengan kata lain produsen menyediakan produknya dengan berbagai variant atau jenis.
Pengemasan suatu iklan ini telah mengalami banyak perubahan. Dengan mengesampingkan norma – norma yang ada dan lebih mengutamakan kepentingan tertentu, pelanggaran – pelanggaran pun terjadi disertai dengan kontroversi.




Isi tentang iklan tersebut :

Pada iklan tersebut saya melihat ada adegan yang kurang pantas atau melanggar norma yang ada di masyarakat kita yang seharusnya tidak dipublikasikan. Dan iklan tersebut menurut saya terlalu berlebihan adegan-adegannya, seperti pada saat salah satu model pria memakai produk tersebut dan para wanita menghampiri atau mendekati sang model pria tersebut dengan mencium dan memeluk begitu mesra. Busana model pria iklan tersebut tidak mengenakan busana atas (baju), dan model wanitanya pun mengenakan busana yang sexy atau tidak pantas dikenakan, yang menurut saya tidak layak untuk dipublikasikan atau dipertontonkan. Karena bila dilihat oleh anak dibawah umur akan mengakibatkan contoh yang tidak baik, terkecuali iklan tersebut hanya dikonsumsi oleh orang dewasa saja.
Adegan pemerannya terlalu fulgar, sehingga akan menimbulkan persepsi yang kurang baik pada penonton atau yang menyaksikan iklan tersebut. Padahal iklan tersebut hanya sekedar sebuah Deodorant Bodyspray yang tidak harus berlebihan untuk menarik konsumen, menurut saya seharusnya iklan tersebut lebih menonjolkan kegunaan dari produk tersebut bukan harus menonjolkan adegan-adegan yang tidak pantas (mesra).
Saran saya iklan yang diharapkan dapat memberi pertimbangan dan masukan pada bidang periklanan, sehingga dapat menjadi kerangka acuan bagi produsen agar semakin kreatif dan bagi konsumen agar dapat lebih aktif memaknai suatu iklan.