Sabtu, 29 Oktober 2011

konflik antara penjual dan konsumen

ada seorang konsumen yang membeli sebuah produk berupa alat ksehatan. awalnya memang pegawainya yang menawarkan dan berusaha membujuk sang konsumen agar membeli produknya tersebut, dan pada akhirnya konsumen tertarik pada produk yang ditawarkan tersebut dan kemudian membeli. ketika barang tersebut sudah dibeli dan dipakai oleh konsumen tersebut, ternyata produknya tersebut kurang memuaskan (dalam arti disiniproduk tersebut rusak/cacat). Konsumen tersebutpun akhirnuya kembali ketempat barang itu dijual dan kemudian komplain kepada penjualnya, pertamanya penjual itu tidak percaya dan memberi alasan yang berbelit-belit,dengan melalui proses perdebatan yang sangat panjang dan setelah dicoba lagi ternyata ,memang benar produk tersebut rusak/cacat. penjual itupun kemudian meminta maaf dan memberi solusi dengan menggangti dengan produk lain yang sejenis. konsumen itu juga setuju dengan solusi yang ditawarkan penjual tersebut, dan akhirnya terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli(konsumen) tersebut, masalahnyapun dapat terselesaikan dengan baik.

Dari sudut etika bisnis menurut saya cara tersebut dibilang baik, karena dapat menyelesaikan masalah dengan baik dan cepat antara produsen dan konsumen.

Tidak ada komentar: