Minggu, 15 Mei 2011

Pasca Tsunami, Jepang mengalami krisis terburuk

Pasca Tsunami, Jepang mengalami krisis terburuk

Pascagempa dan tsunami yang menghantam Jepang pada Jumat (11/3/2011) lalu, Pemerintah Jepang menuturkan negaranya terhempas ke dalam krisis terburuknya sejak perang dunia kedua.

"Gempa ini memiliki dampak yang cukup besar bagi kegiatan ekonomi di negara kita," ungkap Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano seperti dikutip dari AFP, Senin (14/3/2011).

Kendati demikian, para ekonom juga menyatakan jika masih terlalu dini untuk menilai berapa besarnya biaya kerugian dari gempa dengan kekuatan 8,9 skala richter tersebut.

Gempa dan tsunami tersebut memporak porandakan transportasi dan infrastruktur, yang dampak salah satunya adalah ditutupnya pelabuhan utama, meskipun Bandara Narita, Tokyo telah kembali dibuka. Namun, transportasi di bagian timur laut seperti transportasi kereta dan jalan raya masih mengalami kelumpuhan.

Selain itu, banyak pula perusahaan-perusahaan di Jepang yang untuk sementara waktu berhenti beroperasi. Produsen mobil Toyota, Honda, dan Nissan misalnya telah menyatakan untuk sementara berhenti beroperasi hingga hari ini, Senin (14/3/2011).

Sony corp, yang juga salah satu perusahaan terbesar didunia juga menyatakan untuk menghentikan produksinya di enam pabriknya akibat terkena gempa. Selain itu, Mitsubishi dan Suzuki juga menyatakan hal yang sama, yaitu menangguhkan produksi hingga hari ini.

Sementara itu, prospek langsung yang akan dilakukan adalah terkait dengan industri tenaga atom Jepang yang menjadi perhatian utama dimana menyusul kebocoran radioaktif dan ledakan yang terjadi pada hari Sabtu di Pabrik No Fukusima yang terletak 250 kilometer per 160 mil dari timur laut Tokyo.

Industri nuklir Jepang sendiri menyediakan sekira sepertiga dari kebutuhan listrik di Jepang. Akibatnya, pasokan listrik dipastikan berkurang dan kemungkinan akan terjadi pemadaman dan akhirnya jutaan masyarakat akan hidup tanpa listrik.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan pada Minggu (13/3/2011) lalu bahwa baru saja mengesahkan sebuah program nasional untuk pemadamana sementara untuk mencegah gangguan pasokan listrik. Dirinya memohon pengertian dari masyarakat.

"Situasi pasokan sangat parah setelah apa yang terjadi pada hari Jumat. Ini adalah keputusan sulit yang harus saya buat,dan ini tentu saja membuat sebagian orang merasa tidak nyaman," tukas Naoto.

(Bahasa Indonesia 2 Softskill)

Tidak ada komentar: